eperti yang menjadi salah satu tujuan dalam PKH yakni meningkatkan kondisi sosial ekonomi KPM, sehingga kesadaran untuk memanfaatkan bantuan sosial PKH ke arah yang baik dan benar haruslah menjadi prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar oleh seluruh KPM PKH.
Melalui kesadaran pemanfaatan bantuan sosial PKH dengan baik dan benar, maka secara tidak langsung akan memunculkan ide-ide kreatif di dalam diri KPM. Pentingnya ide-ide kreatif dalam pemanfaatan bantuan sosial PKH oleh KPM adalah wujud dari kemauan dan kemampuan diri untuk menciptakan solusi dalam menghadapi permasalahan.
Melalui kreativitas KPM PKH yang tinggi, maka KPM PKH akan dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dan memiliki bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu persoalan, terutama persoalan ekonomi.
Seperti yang dilakukan Ibu Ni Luh Mertayasa ~salah satu KPM PKH di Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan~Bali. Ibu Ni Luh Mertayasa sebagai ibu rumah tangga yang menerima bantuan sosial PKH semenjak tahun 2015 sangat menyadari bahwa pentingnya kesadaran dalam memanfaatkan bantuan sosial PKH dengan baik dan benar.
Hal ini semakin realistis ketika Ibu Ni Luh Mertayasa mencoba memanfaatkan bantuan sosial PKH melalui kreativitasnya pada usaha kue basah atau wirausaha yang melayani pemesanan berbagai macam kue basah. Demikian juga, selain usaha jasa penjual kue basah~Ibu Ni Luh Mertayasa juga memanfaatkan bantuan sosial PKH secara teratur untuk memulai usaha jual nasi bungkus.
Ibu Ni Luh Mertayasa mengatakan bahwa ide kreativitasnya muncul untuk mulai membuka usaha dibidang jasa penjual kue basah dan menjual nasi bungkus, saat ia mulai menyadari bahwa bantuan sosial PKH bersifat tidak selamanya. Ia sadar bahwa suatu saat nanti, bantuan sosial PKH pasti akan meninggalkannya.
Ibu Ni Luh Mertayasa pun mengakui bahwa usaha yang sedang ia rintis dapat membantu kebutuhan rumah tangga yang bersifat primer maupun sekunder, terutama dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Walaupun demikian, Ibu Ni Luh Mertayasa mengakui bahwa usaha yang sedang dirintisnya sering menemui situasi dan kondisi pasang surut.
Namun Ibu Ni Luh Mertayasa sampai saat ini masih tetap kokoh pendiriannya dalam mengembangkan usaha kue basah dan nasi bungkus. Bahkan melalui usaha kue basah dan nasi bungkus, saat ini Ibu Ni Luh Mertayasa dapat menambah tabungannya secara perlahan-lahan.
Bersama dengan hal itu, selain kesadaran Ibu Ni Luh Mertayasa yang memiliki dua orang anak ini~memandang bahwa bantuan sosial PKH bersifat tidak selamanya sebagai dasar terbangunnya kreativitas dalam merintis usahanya. Kesadarannya pun ia mulai juga saat mengikuti pelaksanaan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga [P2K2] yang difasilitasi oleh Pendamping Sosial.
Melalui kegiatan P2K2, Ibu Ni Luh Mertayasa mengaku sering melakukan intropeksi diri dalam memahami kebutuhan dan keinginan di dalam hidup sehari-hari. Ibu Ni Luh Mertayasa mengungkapkan bahwa kehadiran pelaksanaan P2K2 sangat berarti bagi perubahan cara berpikir dan berperilaku dalam memberikan arti penting bagi banyak hal, terutama dalam memahami perbedaan keinginan dan kebutuhan hidup secara ekonomi.